|
MENGIKAT MAKNA Author : Abdill01. Posted: 2012-03-02 00:00:00 | Category: Menarik Share this post :
MENGIKAT MAKNAMengikat makna adalah sebuah aktivitas yang
menggabungkan membaca dan menulis. Ketika kamu selesai membaca koran, majalah,
jurnal, makalah, buku atau tulisan apa saja, cobalah untuk ’mengikat’ hasil
kegiatan membacamu dengan cara menuliskannya. Orang yang gagal menulis apa yang
dia mengerti bukan karena dia tak punya ide dan tak bisa menulis. Terkadang dia
juga punya semangat dan gairah. Tapi, kenapa gagal? Karena dia malas dan tak mau
membaca sehingga kekurangan atau miskin kata-kata. Kemiskinan kata-kata ini
menyulitkannya merumuskan apa yang dia mengerti.
Tuhan melimpahkan kasih sayang kepada hamba-Nya secara
unik dan luar biasa lewat membaca (iqra’). Dengan kemampuan membaca, manusia kemudian bisa memiliki derajat di atas
malaikat. Dengan kemampuan membaca, seorang manusia dapat mendaki tangga
kualitas kehidupan. Manusia dapat menantang dirinya untuk terus mereguk nikmat
Tuhan yang tersebar di alam semesta, menjumpai wilayah baru, menyimpan
pengetahuan baru dan menjelajahi kehidupan luas yang hampir tidak terbatas
(feel so excited for these
words).
Setelah kamu selesai membaca, dianjurkan agar deretan
teks yang telah selesai dibaca tersebut direnungkan dengan jalan dipertanyakan.
Misalnya, dengan bertanya, ”Apa yang kudapat sehabis membaca tiga halaman novel
Laskar Pelangi ini, halaman
120-123, apa yang membuatku terkesan?”
Setelah merenung dan bertanya seperti yang dicontohkan,
kamu harus melakukan tindakan lebih jauh, yakni ‘mengikat’ atau menuliskan
sesuatu yang diperoleh dari kegiatan membaca itu. Diharapkan, yang dituliskan
adalah sesuatu yang bermakna—sesuatu yang penting dan sangat berharga bagi diri
pribadi. Bagaimana jika tidak ada yang dapat dituliskan? Tidak ada
masalah. Merenung dan mempertanyakan tentang hasil kegiatan membaca sudah sangat
bermanfaat bagi diri yang melakukan kegiatan tersebut. Bisa jadi memang materi
yang dibaca tidak memberikan apa-apa. Itu artinya kamu perlu berhati-hati dalam
memilih dan melakukan kegiatan membaca, mengingatkan agar jangan sampai kamu
sudah membaca tapi berujung pada kesia-siaan alias tidak mendapatkan
apa-apa.
Sekarang bayangkan jika kamu mendapatkan sesuatu yang
sangat penting dan berharga ketika selesai membaca suatu deretan teks. Kamu
merasakan bahwa wawasanmu bertambah. Tapi, sayangnya kamu membiarkan semua itu
melintas di pikiran. Kamu hanya merasa takjub dan
seperti mendapatkan sesuatu pada saat selesai membaca. Setelah itu, kamu pun
melakukan kegiatan lain dan akhirnya, hilanglah semua hal penting dan berharga
yang kamu peroleh tadi. Kamu terserang penyakit lupa! So, ikatlah secara cepat apa saja yang
sedang berseliweran di dalam pikiranmu. Keluarkan atau ungkapkan semua itu dalam
bentuk tertulis.
Jika aktivitas ‘mengikat’ sesuatu yang penting dan
berharga yang diperoleh dari membaca kamu lakukan secara kontinu dan konsisten,
tentulah kamu akan diantar untuk menuju ke ‘mengikat makna’ tahap paling tinggi.
Apa ”mengikat makna” di tahap paling tinggi? Itulah menemukan dan
merumuskan sebuah gagasan, idea. Tahap akhir dari ‘mengikat makna’
ini adalah ketika kamu mendengar bisikan Tuhan dan mencatat ilham tersebut
secara sangat rapi dan jelas.
|
|
Categories
|
|